Rabu, 31 Agustus 2016

Agama Kristen dan Katolik di Indonesia


Agama Kristen adalah agama terbesar kedua di Indonesia, namum meskipun dibilang terbesar kedua. Umat Agama Kristen hanya mencapai sekitar 10% di Indonesia, kira kira 23,5 juta orang. Sebenarnya Agama Kristen dan Katolik itu hampir sama, karena keduanya memiliki ajaran yang sama yaitu,kepercayaan kepada Yesus Kristus sebagai Anak Allah. Namun masyrakat Indonesia sering membeda-bedakan kedua agama tersebut (Kristen Protestan, Kristen Katolik).

Mayoritas umat Kristen di Indonesia adalah Kristen Protestan, Dari 23,5 juta penduduk, sekitar 16,5 juta termasuk protestan, dan sisanya (7 juta)  Kristen Katolik. Kebanyakan umat Kristen berada di Indonesia bagian Timur.

Lokasi-lokasi dengan jumlah umat kristen yang berjumlah cukup besar :

  1. Sumatra Utara
  2. Kalimantan
  3. Sulawesi Utara
  4. Sulawesi Barat
  5. Maluku
  6. Papua
  7. Flores
  8. Sumba
  9. Timor Barat


Kedatangan Ke-Kristenan di Indonesia

Katolik pertama datang di Indonesia disebabkan oleh Bangsa Portugis, yang setelah mengalahkan Malaysia di tahun 1511 berlayar lagi ke Maluku untuk mencari rempah-rempah. Pertama mereka datang dengan tujuan berdagang, lalu setelah mereka mendirikan pemukiman disana, mereka mulai menyebarkan agama Katolik. Setelah kegagalan Portugis untuk memonopoli rempah-rempah di Maluku, Belanda datang untuk mencoba memonopoli rempah-rempah di Indonesia, Belanda lebih berhasil dari Portugis. Pertama mereka tidak terlalu mementingkan penyebaran agama, namun setelah berhasil Belanda mulai menyebarkan agama Kristen Protestan-Calvinis, setelah berhasil Belanda mulai menolak ajaran Kristen Katolik Portugis dan hanya mengizinkan ajaran Kristen aliran Protestan-Calvinis Belanda di Indonesia.

Penyebaran agama Kristen di Indonesia umumnya disebarkan oleh Belanda dalam masa penjajahan Belanda di Indonesia.

Agama Kristen di Indonesia Sekarang

 Agama Kristen di Indonesia karena merupakan minoritas di berbagai wilayah Indonesia, sering terjadi konflik seperti diskriminasi dengan masyarakar umat Islam. Misalnya saat masa pemerintahan Suharto pada tahun 1966 (dan kelompok komunis dihapuskan), tetap perlu upaya besar dari Pemerintah untuk mengurangi peran politik Islam di dalam masyarakat Indonesia. Di dekade-dekade kekacauan dan ketidakpercayaan, umat Kristen dianggap sebagai sekutu (karena tidak memiliki agenda tersembunyi) dalam menghadapi kekuatan-kekuatan tandingan di dalam masyarakat. Kondisi ini berubah di akhir 1980an dan 1990an ketika tidak hanya kelompok Islam aliran keras yang menolak Pemerintah tetapi juga kelompok Islam moderat mulai mengkritik Pemerintah dan menuntut demokrasi. Untuk meraih lebih banyak dukungan populer, Suharto (seorang Muslim tradisional yang tidak terlalu religius) memutuskan menerapkan kebijakan-kebijakan yang lebih pro-Muslim, termasuk menempatkan lebih banyak orang Islam di posisi pucuk pemerintahan (termasuk di militer). Ini menyebabkan penurunan pengaruh umat Kristen dalam politik nasional.

Namun sekarang mereka sudah mulai hidup dalah keharmonisan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar